Tugas Kelompok - Analisa Laporan Keuangan Bank Muamalat Laporan Keuangan Maret 2022




Profile 

Bank Muamalat Indonesia (BMI) berdiri pada 1 November 1991, disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 21 Maret 1992, didaftarkan pada kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Maret 1992. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 28 April 1992. 

BMI didirikan atas gagasan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia, sehingga pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia secara resmi beroperasi sebagai bank yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah pertama di Indonesia. 

BMI berinovasi dengan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance. Bank telah memiliki 240 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 568 unit ATM Muamalat yang tersebar diseluruh Indonesia termasuk 1 unit ATM yang berada di Malaysia, dan terhubung dengan 120.000 jaringan ATM Bersama dan 77.000 ATM Prima serta 51 unit Mobil Kas Keliling.

Visi 

 “Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional” 

Misi

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.

Highlight Performance



Asset

sumber : www.bankmuamalat.co.id

Pertumbuhan Total Asset di Triwulan I ini tidak terlalu signifikan, hanya naik 2% dari 58.9 triliun (Des-21) menjadi 60.1 triliun (Mar-22). Namun untuk penyaluran pembiayaan secara total mengalami peningkatan sebesar 5% dari 18.0 triliun (Des-21) menjadi 18.9 triliun (Mar-22). 
Piutang Qardh dan Pembiayaan Musyarakah adalah dua produk yang mengalami peningkatan secara signifikan dimana Piutang Qardh naik 51.4% dari 689 miliar (Dec-21) menjadi 1.04 triliun (Mar-22), sementara Pembiayaan Musyarakah naik 8.2% dari 9.1 triliun (Dec-21) menjadi 9.9 triliun (Mar-22). Perubahan komposisi pembiayaan ini bisa jadi disebabkan oleh adanya perubahan strategi perusahaan dalam penyaluran kredit beresiko rendah. 

Dana Pihak Ketiga

sumber : www.bankmuamalat.co.id


Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga mengalami Negatif Growth yaitu sebesar -2.4% di Triwulan I ini dari 46 .9 triliun (Des-21) menjadi 45.7 triliun (Mar-22). Hampir semua produk Dana Pihak Ketiga mengalami penurunan, hanya Tabungan Wadiah saja yang mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan yaitu hanya sebesar 1.2% dari 5.58 triliun (Des-21) menjadi 5.65 triliun (Mar-22). 
Penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) ini menjadi sesuatu yang anomali, mengingat banyaknya penghargaan yang diterima terkait pelayanan terhadap customer dari Bank Muamalat yang seharusnya semakin menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang di Bank Muamalat.

Laba Rugi

sumber : www.bankmuamalat.co.id


Laba Bersih Tahun Berjalan mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 390.6% YoY dari 6.1 milyar (Mar-21) menjadi 23.0 milyar (Mar-22). Pendapat utama dari penyaluran dana mengalami penurunan sebesar 69.9% YoY, Justru penyumbang terbesarnya dari sisi pembiayaan adalah biaya admin dan provisi yang meningkat 209.4% YoY dari 88.9 milyar (Mar-21) menjadi 186.2 milyar (Mar 22). Penekanan pada kerugian pada penurunan aset lainnya dan Penghasilan Komprehensif menjadi penyumbang meningkatnya Laba Perusahaan. 

Rasio
www.bankmuamalat.co.id

Penguatan modal yang disuntikan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dengan total 3 triliun, memperkuat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dari 15.06% (Mar-21) menjadi 33.39% (Mar-22). Hal ini juga diikuti oleh peningkatan Giro Wajib Minimum (GWM) Harian dari 3.10% (Mar-21) menjadi 10.76% (Mar-22). Penurunan non performing financing (NPF) gross yang sangat sigifikan dari 4.93% (Mar-21) menjadi 0.94% (Mar-22) disebabkan oleh penjualan pembiayaan atau aset berkualitas rendah dari Bank Muamalat kepada PT. Perusahaan Pengeloaan Asset (PPA), dan perubahan strategi ke penyaluran kredit beresiko rendah. 

Analisa Camel

Rasio-rasio keuangan dari kelima aspek tersebut mencerminkan kemampuan bank dalam menjalankan core business-nya, yakni dalam menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana, memenuhi kewajiban pada pihak lain, serta mematuhi peraturan perundang-undangan tentang perbankan yang berlaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL UAS - PERBANKAN SYARIAH

Tugas Kelompok - Transaksi Forward