Tugas Chapter 10 dan Tentang Neraca Keuangan
Sekilas Tentang Neraca Keuangan
Mungkin bagi Anda yang berkecimpung
dalam dunia finansial khususnya pada bidang akuntansi tentu sudah tidak asing
lagi dengan yang namanya neraca. Dalam akuntansi, membuat laporan keuangan
sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari jadi tentunya sudah tidak asing lagi.
Laporan keuangan adalah sebuah
informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan yang dapat dipakai untuk melihat
kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode agar bisnis maupun usaha dapat
berjalan lebih lancar, maka memang harus dilengkapi dengan sistem pelaporan
keuangan yang sesuai.
Terdapat empat jenis laporan
keuangan yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan
neraca.
Apa Itu Neraca Keuangan?
Pada dasarnya, neraca keuangan
adalah bagian dalam laporan finansial yang mencatat informasi terkait aset,
kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal
pada waktu tertentu.
Dari laporan ini Anda dapat
mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada bisnis Anda kedepannya. Semua
jenis perusahan maupun bisnis perlu memiliki atau membuat laporan neraca untuk
dapat membantu pengelolaan keuangan dalam perusahaan tersebut.
Baik perusahaan Anda bergerak di
bidang perusahaan jasa, perusahaan manufaktur atau lainnya memiliki neraca
tentu akan mempermudah proses pengelolaan keuangan pada perusahaan tersebut.
Bentuk neraca terbagi menjadi
dua, yaitu skontro (horizontal) dan stafel (vertikal). Nilai modal pada neraca
adalah nilai yang tercatat dalam laporan perubahan modal.
Keseimbangan yang didapat pada
neraca karena di laporan tersebut terdiri dari pendapatan dan biaya yang
tercatat di laporan laba rugi.
Komponen dalam Laporan Neraca
Keuangan Perusahaan
Dalam menyajikan neraca, ada
format yang umumnya diikuti dimana sisi kiri adalah laporan penyajian aset yang
dimiliki sebuah perusahaan yaitu aset tetap dan lancar, sedangkan sisi kanan
menyajikan kewajiban dan modal.
Lebih jelasnya kita akan membahas
lebih dalam mengenai komponen di atas:
1. Aset
Aktiva atau aset merujuk pada
keseluruhan dari sumber daya yang Anda miliki. Aset merupakan sebuah nilai
kekayaan perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan sekaligus dukungan untuk
operasional. Berdasarkan jangka waktu pemakaiannya, aktiva terbagi menjadi dua
jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap, berikut adalah penjelasannya:
2. Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain yang harus dibayar, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Akun kewajiban biasanya meliputi, utang, pendapatan diterima di muka, serta akrual (biaya yang jatuh tempo di kemudian hari). Kewajiban merupakan utang perusahaan kepada kreditur dan pihak lainnya yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Kewajiban/Utang Lancar
Kewajiban atau utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban lancar ini juga memiliki beberapa contoh diantaranya utang usaha/utang dagang, gaji dan pajak yang harus dibayar dan wesel tagih yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.
Kewajiban/Utang Jangka Panjang
Sedangkan utang jangka panjang ini merupakan kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Salah satu contohnya adalah pinjaman jangka panjang dan obligasi yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.
3. Ekuitas atau Modal
Ekuitas merupakan sebuah elemen dalam laporan keuangan neraca dimana ekuitas ini dapat mencerminkan kepemilikan perusahaan. Posisi prive dalam neraca disajikan pada bagian ekuitas, yakni untuk mengurangi saldo ekuitas. Berdasarkan hubungan timbal balik, ekuitas adalah dapat diartikan sebagai selisih antara komponen-komponen aset dan utang.
Komponen ekuitas dalam sebuah laporan neraca adalah saldo dari modal akhir usaha. Ekuitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Saham Disetor
Saham disetor adalah jumlah kas yang disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan. Dana dari saham disetor ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Seperti contohnya untuk belanja modal kerja ataupun membeli aset.
Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Bagian laba ditahan inilah yang akan terus terakumulasi dari waktu ke waktu, dimana ketika sebagian laba perusahaan tidak semuanya dibagikan sebagai dividen. Karenanya perincian elemen atau bagian ekuitas ini memiliki arti yang penting bagi sebagian orang, namun juga tidak bagian sebagian lainnya.
Asset |
Liabilities(kewajiban) |
Cadangan $ 75 juta Pinjaman $ 525 juta |
Deposito $500 juta Modal bank $100 juta |
Asset |
Liabilities(kewajiban) |
Cadangan $ 100 juta Pinjaman $ 500 juta |
Deposito $500 juta Modal bank $100 juta |
Komentar
Posting Komentar